polres sukabumi kota

Laman

jjj

SEKSI TEKNOLOGI DAN INFORMASI POLRES SUKABUMI KOTA

Senin, 22 Agustus 2011

Gelar Pasukan Ops. Ketupat Lodaya - 2011

SUKABUMI KOTA - Sebanyak 1200 personel dari Polres Sukabumi Kota dan jajaran Polsek-polsek dibantu pasukan dari Setukpa Lemdiklat Polri, TNI, Dishub, Pol PP, Damkar, Dinas Kesehatan, Orari/RAPI dan OKP serta potensi masyarakat lainnya siap mengamankan mudik Lebaran 2011. Untuk menunjukkan kesiapannya, pagi ini Polres Sukabumi Kota menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2011 di Lapngan Merdeka Kota Sukabumi.

Dalam Apel Gelar Pasukan ops ketupat Lodaya 2011 dilibatkan deretan kendaraan Patwal dan kendaraan bermotor (ranmor) roda dua (R2) dari Lalu Lintas, Unit 17 kendaraan Quick Respons , Kendaraan Olah TKP, ambulance, Damkar dan ranmor lainnya, dalam kegiatan kesiapan operasi yang akan berjalan selama 16 hari, (H-7 hingga H+8 lebaran).

Dalam Gelar Pasukan tersebut, inspektur upacara Wakil Walikota Sukabumi DR. H. Mulyono, M.Si, Ka Setukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol Drs. Ngadino, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Anwar, S.IK, MSi serta pejabat TNI dan sipil lainnya, menginspeksi pasukan. Bahkan Ka Setukpa meminta anggota Patwal lantas, untuk menstarter kendaraan. "Coba distarter, bisa nggak," kata Ka Setukpa kepada petugas dari Lantas. "Siap," jawab petugas tersebut dan langsung men-starter Kendaraannya dan langsung menyala.

Dalam penjelasannya Kapolres Sukabumi Kota AKBP Anwar, S.IK, MSi, Selama mudik lebaran meminta seluruh anggota untuk mewaspadai daerah rawan kemacetan di beberapa titik seperti di kawasan Cibaraja dan Mangkalaya Cisaat, Cigunung, Jalan Jend. Sudirman, Jalan Jend. A. Yani demikian juga daerah Rawan kecelakaan di serta daerah rawan kriminalitas beberapa daerah lainnya untuk menjadi perhatian dalam pengamanannya. Selain itu, polisi juga diminta menjaga dan mengamankan masyarakat yang sedang menjalankan kegiatan di tempat peribadatan, rekreasi, mall, maupun jalur utama serta objek vital dan pemukiman warga.

" Dalam Sambutan Kapolri yang dibacakan oleh inspektur upacara Wakil Walikota Sukabumi DR. H. Mulyono, M.Si kan sudah jelas, kemungkinan daerah rawan laka, rawan macet, rawan kriminalitas dan terorisme, supaya masyarakat betul-betul diamanakn secara maksimal, sehingga prediksi itu tak terjadi," jelasnya.
Usai Apel Gelar Pasukan rombongan Muspida langsung melaksanakan peninjauan Pos Pengamanan ops ketupat Lodaya 2011 di depan Super Mall Mayofil dan Terminal Kota Sukabumi. ( HM – B.20 )

Inspektur upacara Wakil Walikota Sukabumi DR. H. Mulyono, M.Si menerima Laporan.

Pemeriksaan Pasukan.


Sabtu, 20 Agustus 2011

Di Sukabumi 250 Kg Ganja Dmusnahkan

SUKABUMI KOTA – Satuan Narkoba Polres Sukabumi Kota memusnahkan barang bukti 250 kilogram daun ganja kering, di Lapang Merdeka Kota Sukabumi usai acara HUT RI ke-66 kemarin. “Ini merupakan BB kejahatan yang berhasil disita Kepolisian Resor Sukabumi Kota dalam berbagai razia. Kami sengaja melakukan pemusnahan ini pada peringatan HUT RI ke-66 sebagai bukti kepada masyarakat, bahwa tugas yang selama ini kita emban kita pertanggung jawabkan,” ujar Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Anwar SIK, MSI usai proses pemusnahan Barang Bukti (BB) di Lapangan Merdeka. BB yang dimusnahkan di antaranya, 250 kilogram ganja kering, 4.000 botol Minuman Keras berbagai merek, dan 260 buah knalpot racing yang kerap dikeluhkan warga Kota Sukabumi. “Kita sudah mengajukan ke Pengadilan Negeri Kota Sukabumi terkait pemusnahan ini. Soalnya, kalau pun kita menyimpan justru akan menyulitkan pihak kepolisian sendiri,” sambung Kapolres Sukabumi Kota.
Sedangkan, untuk nominal nilai dari keseluruhan BB, Anwar mengungkapkan sekitar Rp 1,5 milyar. “Kalau kita totalkan, semua BB bisa mencapai RP 1.5 milyar. Untuk tersangka dalam kasus ganja, polres sukabumi kota baru menetapkan satu tersangka yakni Ilham alias Adit. “Kita masih terus melakukan penyidikan dan pengembangan masalah kasus ini. Masih ada satu orang lagi yang masih kita incar,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Sukabumi, Aep Saepurrahman mendukung apa yang dilakukan pihak Polres Sukabumi Kota. Dirinya berharap, pihak kepolisian harus lebih giat lagi memberantas peredaran barang-barang terlarang di Kota Sukabumi. “Kami berharap, Kota Sukabumi bisa terbebas dari barang haram tersebut. Sehingga, generasi bangsa kita tidak dirusak oleh barang haram tersebut,” ujarnya usai pemusnahan di Lapang Merdeka Kota Sukabumi.
Proses pemusnahan BB sendiri dihadiri Kepala Setukpa Polri Brigadir Jenderal Polisi Drs. Ngadino, Walikota Sukabumi H. Moh. Muslikh Abdussyukur, Wakil Walikota Sukabumi Drs. H.Mulyono, Unsur Pimpinan DPRD Kota Sukabumi, Dandim 0607 Sukabumi Letkol CZI Rahmat Setia Wibawa, Ketua Pengadilan Negeri Kota Sukabumi Marchellus Muhartono, Kepala Kejaksaan Negeri Sukabumi Zaenul Djafrin, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi Profesor DR. Dedi Ismatulloh dan pejabat lainnya

Walikota Sukabumi H. Moh. Muslikh Abdussyukur menggergadi Knalpot Raching.

Muspida Kota Sukabumi memusnahkan BB Daun Ganja kering dengan cara dibakar

Tumpukan Ganja kering dalam proses pembakaran.





Selasa, 16 Agustus 2011

Sosialisasi Zakat Bagi Anggota Polri dan PNS.

SUKABUMI KOTA – Diharapkan Agar seluruh Anggota Polri dan PNS di Polres Sukabumi Kota yang memeluk Agama Islam sadar akan kewajibannya dan mampu untuk membayar zakat dan Zakat fitrah tahun 2011 ini, Badan Amil Zakat ( BAZ ) Kota Sukabumi menyelenggarakan sosialisasi zakat di Aula Graha Rekonfu Polres Sukabumi Kota
Ketua BAZ Kota Sukabumi, Drs. K.H. Muchtar Ubaidillah, dan Ketua 2 BAZ Kota Sukabumi KH Drs. Idim Taufik menjelaskan dengan diadakannya sosialisasi zakat dan Zakat fitrah ini seluruh anggota Polri dan PNS Polres Sukabumi Kota dapat melaksanakan kewajiban Zakat dan penyaluran zakat fitrah ataupun zakat mal dan profesi bisa dimanfaatkan untuk membantu kaum duafa yang membutuhkan bantuan,




Tim Forensik Polres Sukabumi Kota Gali Kuburan Anisa

SUKABUMI–Polisi terus mendalami kasus pembunuhan Annisa (21), warga Kampung Cinyosog Desa Undrusbinangun Kecamatan Kadudampit. Pelaku pembunuhan yang tak lain suaminya sendiri bernama Herman diduga telah merencakan pembunuhan ini. Itu terlihat dari rekontruksi, pelaku sengaja ‘menggiring’ istri keduanya itu ketempat sepi yakni areal perkebunan dekat Sungai Cipada
Kampung Cinyosog Desa Undrusbinangun Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Di tempat inilah Annisa dijanjikan akan mendapatkan uang Rp500 ribu dari sang suami.
Kemarin, puluhan personil Polres Sukabumi Kota, dipimpin Kasatreskrim, AKP Engkus Kuswaha mengali kuburan jasad anak ketiga dari lima bersaudara ini. Jasad korban yang dikubur sedalam dua meter di areal perkebunan dekat Sungai Cipada yang berlokasi sekitar 1,5 KM dari rumah tersangka itu diperkirakan dikubur lebih dari sepuluh hari oleh suaminya sendiri Herman (21).
Penyidikan sementara, korban dibunuh dengan cara dicekik menggunakan kawat di kebun tersebut. Informasi terbaru yang didapat dari keluarga korban, (alm) Annisa saat dibunuh Herman sedang mengandung delapan bulan. Sedangkan status (alm) Annisa merupakan istri kedua Herman.
Sedangkan awal terungkapnya pembunuhan yang dilakukan Herman, itu setelah ayah korban yakni Lubis, menemukan sejumlah barang bukti seperti sandal dan kerudung milik korban di lokasi pembunuh Annisa tiga hari sebelum jasad korban ditemukan. Selain itu, pengakuan Herman sendiri yang berkali-kali didesak keluarga korban memberitahukan keberadaan Annisa yang sudah menghilang seminggu lebih.
Saat proses penggalian kuburan (alm) Annisa, petugas dibantu warga sempat kesulitan menggali kuburan (alm) Annisa. Ini lantaran cukup banyaknya batu-batuan yang diduga kuat oleh tersangka sengaja untuk menghilangkan jejak.
Begitupun saat jasad (alm) Annisa yang terbungkus karung plastik warna putih dengan kondisi badan terlentang mulai terlihat, sejumlah keluarga korban nampak begitu tegang, bahkan diantara keluarga korban dan warga lain tiba-tiba ada yang berteriak histeris seperti kesurupan.
Cukup jauhnya lokasi tempat dibunuh serta dikuburnya (alm) Annisa, tak menyurutkan rasa penasaran ratusan warga sekitar yang ingin menyaksikan secara langsung jalannya proses penggalian kendati aroma bau menyengat tercium saat jasad korban yang masih menggunakan baju stelan switer warna hitam dan terusan berwarna coklat, diangkat kepermukaan tanah.
Jasad korban terlihat dalam posisi terlentang, karena tubuh korban yang kecil terlihat perut yang membuncit. Oleh petugas jasad korban langsung dimasukan ke kantung jenazah.
Sementara itu, Herman yang berhasil dikonfirmasi di Mapolres Sukabumi Kota, kukuh mengakui kalau tindakannya itu dilatar belakangi karena sudah tidak tahan dengan sikap istri keduanya tersebut. Menurut pengakuan Herman, Annisa kerap merenggek meminta uang lebih, apalagi Annisa kata Herman sering merasa tidak diperlakukan secara adil terkait pembagian nafkah dibanding pemberian nafkah yang diberikan Herman terhadap istri pertamanya.
“Dia (Annisa) suka merasa saya perlakukan tak adil. Ujung-ujungnya dia suka mengancam akan mendatangi rumah istri pertama saya yang tinggal di Kampung Baru Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit, dan ini yang saya takutkan,” aku Herman.
Herman juga bersikukuh kalau pembunuhan terhadap Annisa, itu tidak dilakukan secara berencana. Pembunuhan istri keduanya itu pada Jumat (5/8) lalu tersebut, ia lakukan spontan setelah Annisa dijanjikan bertemu di areal perkebunan dekat Sungai Cipada.
“Waktu itu sekitar pukul 11.00 hari Jumat, saya masih kerja bangunan, tapi dia terus rewel menelepon saya, akhirnya saya janjikan uang sebesar 500 ribu tapi harus bertemu di kebun tempat dia dibunuh,” tandas Herman seraya mengaku menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya.
Herman menceritakan, setelah mengetahui istri sudah tak bernyawa, perasaan kalut sempat dialaminya. Tak mau aksinya diketahui orang, Herman lantas menyembunyikan jasad korban diantara semak belukar di areal kebun. Setelah itu lanjut Herman, ia berinisiatif mengubur jasad korban.”Sebelum dicekik pakai kawat, saya sempat cek-cok sama dia, setelah istri saya tak bernyawa, lalu saya pulang dulu ke rumah untuk mengambil cangkul dan karung untuk mengubur jasad Annisa,” ujarnya.
Sementara Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota AKP Engkus Kuswaha mengatakan, pembunuhan yang dilakukan Herman itu diduga karena buruh bangunan ini kalap karena istrinya keduanya itu rewel meminta uang untuk lebaran sembari dibarenagi ancaman akan mendatangi ke rumah istri pertama Herman.”Dugaan sementara motif pembunuhan karena Herman kesal dan merasa terancam saat korban mengancam akan mendatangi rumah istri pertamanya,” terang Kuswaha.

Tsk. Herman, Pelaku pembunuhan


Senin, 15 Agustus 2011

Polres Sukabumi Kota Gelar Rakor persiapan Ops Ketupat 2011

SUKABUMI KOTA - Polres Sukabumi Kota gelar Rapat Koordinasi jelang OPS Ketupat Lodaya 2011 bersama instansi Pemerintah Kota dan Pemkab serta organisasi massa di Kota dan Kab. Sukabumi Sabtu (13/8) bertempat di aula Graha Rekonfu Polres Sukabumi Kota.
Rakor dipimpin langsung oleh Ka Polres Sukabumi Kota AKBP Anwar, SIK, MSI, dihadiri Walikota Sukabumi H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si, dan dari TNI yang hadir Kasdim 0607 Sukabumi, Wadanyon 310 serta Dan CPM Sukabumi, dikatakan bahwa rakor ini bertujuan untuk koordinasi dan integrasi kesiapan pelayanan publik selama bulan suci Ramadhan dan Lebaran 2011 antara polisi dan pihak instansi terkait lainnya. Seperti mulai dari trasportasi, Pemadam Kebakaran, distribusi sembako dan stok BBM bagi warga masyarakat, melindungi pemudik saat lebaran, dan pengamanan lokasi-lokasi tempat merayakan kegiatan idul fitri seperti Mall, Pemakaman, Terminal Bus, Statsion KA, lokasi Wisata, Rumah Makan, Rumah Sakit dll.
Instansi-instansi yang dilibatkan dalam Rakor seperti TNI, Dishub, Jasa Raharja, Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan, Kementrian Agama, MUI Dinas Kebersihandan Permakaman dan PHRI, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Balai POM, Bulog, Satpol PP, Hiswana Migas, PT. PLN, Dinas PU Bina Marga (dapat perbaiki jembatan rusak dan putus, sehingga arus transportasi publik saat arus mudik dan balik lancar) dan Organda.
Pihak Polres Sukabumi Kota nanti saat operasi Ketupat mengawasi daerah rawan criminal maupun rawan Kecelakaan/ Kemacetan Lalu lintas dan akan dibangun Pos Pengamanan sebanyak 9 Pos, 1 Pos Pelayanan dan 33 Pos Pantau yang tersebar di Wilayah Hukum Polres Sukabumi Kota dengan diisi petugas gabungan yang akan bertugas mengamankan jalur mudik/balik serta mengurai kemacetan lalu lintas secara cepat. ( HM-B20 )



Jumat, 12 Agustus 2011

Tawuran lagi-tawuran lagi,17 pelajar diamankan

SUKABUMI KOTA (12/11) – Sungguh Memalukan !!! Tawuran antarpelajar sekolah menengah kejuruan di Kota Sukabumi kembali terjadi. Kali ini melibatkan puluhan pelajar SMK Pasundan dan SMK AMS di Lapangan Merdeka, Jln. Perintis Kemderdekaan, Kota Sukabumi, Kamis (11/8) siang kemaren. Beruntung aparat Kepolisian segera bertindak sehingga aksi kali ini tidak sampai merenggut korban jiwa.

Aksi tawuran yang terjadi pukul 12.30 WIB. Para pelajar yang berseteru saling serang dengan batu dan benda keras lainnya serta sejumlah senjata tajam.

Sebelum meluas, kedua pihak yang terlibat tawuran dilerai petugas. Sedikitnya 17 pelajar digelandang ke Mapolresta Sukabumi. Petugas juga mengamankan senjata tajam, di antaranya rantai dan roda gir. Hingga kemarin sore, mereka masih didata petugas Polresta Sukabumi. Polisi mengundang para guru dan orangtua para pelajar tersebut guna pembinaan terhadap pelajar yang nakal ini.

Kabag Ops Polres Sukabumi Kota, Kompol Sumarta Setiaji SH, MH mengatakan, pihaknya terpaksa menangkap para pelaku tawuran karena aksi dikhawatirkan meluas. "Dalam tawuran ini selain mengamankan belasan pelajar, kami juga mengamankan sajam yang diduga dipakai tawuran sebagai barang bukti," katanya.

Guna mencegah meluasnya aksi tawuran, pihak Kepolisian secara intensif akan menyisir pelajar di beberapa tempat yang menjadi tempat berkumpul mereka. Di antaranya Sekitar Degung, ruas Jln. K.H. Ahmad Sanusi, Lapangan Merdeka di Jln. Perintis Kemerdekaan, dan sejumlah titik lainnya.

"Yang pasti setiap saat kita akan melakukan patroli di beberapa lokasi yang rawan tawuran antarpelajar di Kota Sukabumi," tukasnya ( HM- B.20)



Rabu, 10 Agustus 2011

Polisi Gerebek Dua Pabrik Tuak di Kota Sukabumi

SUKABUMI KOTA - Jajaran Kepolisian Resor Sukabumi Kota, Selasa (9/8) siang kemaren berhasil menemukan dua buah pabrik tuak di Kampung Santiong, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembur Situ, Kota Sukabumi, kedua pabrik tuak tersebut digerebek aparat Kepolisian dan Ribuan liter tuak hasil produksi kedua pabrik disita petugas.
Seluruh minuman yang memabukan seterusnya dimusnahkan agar tidak dikonsumsi warga lainnya. Selain memusnahan minuman memabukan di lokasi kedua pabrik itu. Petugas juga menyita seluruh peralatan produksi pengolahan tuak.
Dengan menggunakan sebuah kendaraan roda empat, seluruh barang pengolahan kini diamankan petugas ke Mapolres Sukabumi Kota sebagai barang bukti (BB).
“ Ribaun liter minuman memabukan berhasil disita di dua pabrik berbeda. Seluruh minuman telah kami musnahkan tidak jauh dari lokasi pabrik,” kata Kepala Kepolisian Resor Sukabumi Kota, Ajun Komisaris Besar (AKBP), Anwar, S.iK, M.Si didamping Kabag Ops Kompol Sumarta Setiadi SH., MH. ( MH-B.20 )
TIM OPS SIMPATIK PIMPINAN KABAG OPS KOMPOL SUMARTA SETIADI SH, MH

UNSUR MUI DAN PERS DILIBATKAN DALAM KEGIATAN OPERASI SIMPATIK

DERETAN JERIGEN BERISI TUAK SIAP EDAR DISITA PETUGAS



Selasa, 09 Agustus 2011

Hotel Melati Dirazia, 7 Pasangan Selingkuh Ditangkap

SUKABUMI KOTA – Operasi penyakit masyarakat di Kota Sukabumi terus dilakukan. Senin malam (8/8) puluhan petugas Polres Sukabumi Kota dipimpin Kabag Ops Kompol Sumarta Setiadi SH, MH berhasil menangkap 7 pasangan yang diduga sedang dan atau akan selingkuhan di hotel kelas melati di kota Sukabumi.
Ke 7 pasangan selingkuh yang ditangkap di kamar hotel langsung digiring ke Polres Sukabumi Kota untuk diperiksa dan diberikan pembinaan agar tidak berbuat maksiat apalagi saat ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. “Mereka ditangkap sedang berduaan di kamar hotel. ada di dalam kamar, anda sendiri bisa menduga sedang melakukan apa mereka?,” kata Kompol Sumarta.
Dia menyebutkan, ke-7 pasangan yang ditangkap berada di hotel melati masing-masing di daerah Kota Sukabumi, operasi ini dilakukan tiada lain untuk melakukan penertiban apalagi saat ini bulan Ramadhan yang harus kita hormati. ” Kami berharap umat Islam bisa menjalani ibadah puasa dengan khusu tanpa ada gangguan dalam bentuk kemaksiatan,” ujar Sumarta.
Operasi dadakan yang dilakukan Polres Sukabumi Kota hingga Selasa dini hari sekira pukul 02.00. petugas juga melakukan penyisiran ke tempat hiburan Bilyard dan didapati di Jalan Selabintana diperintahkan agar tutup. “Operasi ini akan terus digelar menyusul banyaknya laporan sejumlah hotel melati yang sering dijadikan ajang pasangan berselingkuh bertemu di setiap malam. Ada laporan atau tidak, kami harus dilakukan penertiban,’ ungkapnya. (HM-B-20)



Senin, 08 Agustus 2011

Polisi Tangkap Empat Pengedar Ganja

SUKABUMI-KOTA (8/8) – Jajaran Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota untuk kesekian kalinya kembali menangkap empat orang tersangka pengedar ganja. "Barang Buktinya puluhan paket daun ganja kering," kata Kepala Satuan Narkoba Polres Sukabumi Kota AKP Kuslin b. Burhadi Senen (8/8) siang di kantornya.

Keempat tersangka itu masing-masing AC alias Datuk (26) warga Kecamatan Baros Kota Sukabumi dan DY (23), WG als UWAK (21) serta YR alias ATO (34) warga Datarnangka Kecamatan Sagaranten Kab. Sukabumi. ditangkap pada Sabtu (6/8) sekitar pukul 12.00 WIB di daerah Cikundul Kecamatan Lembursitu . Para tersangka terpaksa mendekam di Rutan Polres Sukabumi Kota dan dijerat dengan Pasal 111 ayat (1) dan atau pasal 132 ayat (1) jo. Pasal 114 ayat (1) UURI No. 35 tahun 2009 jelas Kuslin. ( H.M – B.20)


Sabtu, 06 Agustus 2011

Truck Tronton Terguling, Sopir Tewas

SUKABUMI KOTA - Sebuah Kendaraan Truck tronton pengangkut pasir beton terguling di betulan Jalan Raya Pasekon Desa Margaluyu kec. Sukalarang, Kab. Sukabumi, Kamis (4/8) malam kemarin. Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) itu menyebabkan sopir truck, Slamet (30), warga Ciabadak Kab. Sukabumi, tewas seketika di lokasi kejadian. Saat dievakuasi oleh petugas, tubuh korban tergencet bodi truck bernomor Polisi D-8395-RI.

Diperoleh keterangan, laka lantas yang menewaskan sopir truck itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu truck yang sarat muatan pasir tiba-tiba oleng out of control kemudian terguling terjerembab di kolam ikan pada ruas Jalan Raya Cianjur-Sukabumi. Akibatnya, sopir truck yang tak sempat menyelamatkan dirikarena tergencet bodi kendaraan hingga tewas di tempat kejadian.

Musibah ini tidak hanya menewaskan pengemudi truk, tetapi juga melukai kernetnya, Heri. Tubuh korban juga tergencet bodi kendaraan. Hingga kemarin siang, kondisi korban masih kritis dan memperoleh penanganan intensif petugas medis RSUD R. Syamsudin SH, Kota Sukabumi.

Kasat Lantas Polres Sukabumi Kota AKP Asep Saepudin S.Pd, MH, ketika dikonfirmasi membenarkan terjadinya laka lantas yang menyebabkan seorang korban tewas tergencat bodi truck. "Kecelakaan ini masih dalam proses penyelidikan dan diduga akibat truck bermuatan pasir beton puluhan ton sehingga mengalami gangguan pada mekanik remnya," katanya.
Gambar Bagian Bak Truck yang terguling di kolam ikan.

Gambar Bagian Kabin Truck / tempat sopir terjepit

Kamis, 04 Agustus 2011

Pelatihan Penanganan kecelakaan lalu lintas

SUKABUMI-KOTA - Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan jumlah kendaraan bermotor yang beredar pada kalangan masyarakat serta kurangnya kesadaran dalam hal keamanan, ketertiban, kelancaran dan keselamatan berlalu lintas para pengemudi dalam perilakunya menggunakan kendaraan yang tidak diikuti dengan peningkatan sarana dan prasarana jalan yang memadai, sehingga mengakibatkan seringkali terjadi kemacetan dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan Polri kepada masyarakat di bidang tugas penanganan kecelakaan lalu lintas maka dibutuhkan sosok petugas Polri yang terampil, cekatan, cermat dan teliti serta tetap tegas dalam melakukan segala tindakan kepolisian khususunya dalam hal Penanganan / Pengolahan Tempat Kejadian Perkara Laka Lantas (Olah TKP) dan TPTKP Laka Lantas
Sehingga dengan pertimbangan hal tersebut diatas, Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi Kota Kamis ( 4/8 ) telah melaksanakan pelatihan teori maupun praktek Penanganan kasus Kecelakaan Lalu Lintas, Olah TKP dan TP TKP Laka Lantas terhadap Anggota Unit Lantas dan awak kendaraan Quick Respons di 15 Polsek jajaran Polres Sukabumi Kota.
Dalam kegiatan pelatihan Penanganan kasus Kecelakaan Lalu Lintas, Olah TKP dan TPTKP yang dibuka oleh Kasat Lantas Polres Sukabumi Kota AKP Asep Saepudin, S.Pd., M.H, Disampaikan oleh beliau bahwa dalam setiap tindakan kepolisian yang dilakukan oleh anggota Polri hendaknya dikerjakan dengan professional, prosedural dan proporsional serta Humanis. " Sebagai petugas Polisi Lalu lintas yang profesional, maka dalam hal penyidikan dan pelaksanaan upaya - upaya penegakkan hukum di bidang laka lantas, kita harus mempunyai semboyan dan berpedoman pada sifat - sifat transparan, akuntabel serta selalu menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM " jelas Kasat Lantas.
Beberapa materi yang disampaikan oleh Kanit Laka Lantas Iptu Bambang Kristiono dan instruktur dari Unit Laka Lantas Polres Sukabumi Kota. mencakup beberapa hal, antara lain Pertolongan pertama pada korban Laka, pengamanan TKP laka, Tata Cara Mencari & mengamankan BB Laka serta Penentuan TSK dan saksi kasus laka lantas. (H. Mrf-B.20)

Latihan Teori Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas



Latihan Olah TKP dan TP TKP Kecelakaan Lalu Lintas

Pohon Pisang di tengah Jalan ?

SUKABUMI KOTA – Aya-aya wae, warga didesa Babakan Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat kembali punya kreativitas menanam beberapa pohon pisang di ruas Jalan Veteran yang rusak, Rabu (3/8) kemaren..
Aksi nyeleneh yang dilakukan dijalan yang berdekatan dengan kediaman Bupati Sukabumi, Sukmawijaya itu merupakan klimaks kekecewaan mereka. Padahal, pada pertengahan Juni lalu, Sukma berjanji pada akhir Juli, jalan yang rusak akan mulai diperbaiki.
Dadang, salah seorang warga mengatakan warga sangat kesal lantaran sudah dijanjikan oleh bupati pada akhir Juli ruas jalan Mangkalaya-Cisaat ini akan mulai diperbaiki. Kenyataannya, hingga memasuki awal Agustus janji bupati mereka, belum ada tanda-tanda akan diperbaiki..
“Penanaman pohon pisang ini akan terus dilakukan sampai tuntutan warga yakni jalan segara diperbaiki. Aksi ini juga menagih janji orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi, kebetulan jalan rusak ini melintasi depan rumahnya,” keluhnya.
Sementara warga lainnya mengaku, akibat dibiarkannya kerusakan jalan sangat membahayakan keselamatan dan kesehatan serta berpotensi terjadinya kecelakaan lalu-lintas, Pasalnya, selain aspalnya mengelupas, jalan yang menghubungkan dua kecamatan tersebut banyak lubangnya dan berdebu apalagi kalau turun hujan persis layaknya kubangan kerbau.
“Jalan rusak juga mempercepat kerusakan kendaraan kita. Kita minta agar jalan ini segera diperbaiki. Sampai saat ini belum ada tindakan apapun dari pemerintah,” terang pengojek, Ahmad.
Kebanyakan warga menuding, kerusakan jalan tersebut akibat aktivitas penggalian tanah liat di sekitar perkampungan warga. Namun, sebenarnya penggalian itu telah dicabut izinnya oleh bupati pada bulan Juli. Kenyataanya dari pantauan warga perusahaan tersebut masih tetap beroperasi.
“Kita juga minta, agar pemerintah bertindak tegas agar kedua perusahaan galian tanah liat di sini diawasi. Kendati izinnya sudah dicabut namun tetap beroperasi,” pinta warga lainnya.
Sebelumnya, aksi serupa juga pernah dilakukan oleh warga Kampung Citengkor RT 19/05, Desa/Kecamatan Cisaat. Malah, saat itu mereka memasang plang bertuliskan “hampir tiap hari terjadi kecelakaan, kapan jalan diperbaiki?” lantas kapan pohon pisangnya berbuah? mudah-mudahan secepatnya buat lebaran.

Rabu, 03 Agustus 2011

Ratusan Kg Bahan baku Petasan Disita



Sukabumi Kota (3/8) – Ratusan bahan baku petasan yang dikemas dalam 18 karung diangkut dengan kend Mits Pick Up berhasil disita jajaran Polres Kota dari tangan DM (40) warga Kebonpedes Kabupaten Sukabumi Senin (1/8) kemarin.

Petugas yang mengintai peredaran Petasan mencurigai kend Colt Pick Up Mist. SS dan setelah diperiksa ternyata mengangkut bahan baku petasan 400 kg potasium, 125 kg belerang dan 25 kg Brom. Barang-barang tersebut diduga bakal diracik oleh pelaku menjadi petasan yang kemudian dijual. Kini pelaku DM dan seluruh bahan petasan tersebut diamankan di Polres Sukabumi Kota untuk dijadikan barang bukti (BB).

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP E. Kuswaha menjelaskan, pelaku akan dijerat dengan pasal 1 ayat I Undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951, dengan ancaman hukuman minimal 12 tahun penjara. Pasalnya, perbuatan pelaku juga mengancam keselamatan orang lain dan diri sendiri, sehingga patut dikenakan sangsi hukum.

"Jika bahan baku petasan dengan jumlah banyak itu meledak, maka akan menghancurkan benda yang ada di sekitarnya," tegasnya.