polres sukabumi kota

Laman

jjj

SEKSI TEKNOLOGI DAN INFORMASI POLRES SUKABUMI KOTA

Selasa, 16 Agustus 2011

Tim Forensik Polres Sukabumi Kota Gali Kuburan Anisa

SUKABUMI–Polisi terus mendalami kasus pembunuhan Annisa (21), warga Kampung Cinyosog Desa Undrusbinangun Kecamatan Kadudampit. Pelaku pembunuhan yang tak lain suaminya sendiri bernama Herman diduga telah merencakan pembunuhan ini. Itu terlihat dari rekontruksi, pelaku sengaja ‘menggiring’ istri keduanya itu ketempat sepi yakni areal perkebunan dekat Sungai Cipada
Kampung Cinyosog Desa Undrusbinangun Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Di tempat inilah Annisa dijanjikan akan mendapatkan uang Rp500 ribu dari sang suami.
Kemarin, puluhan personil Polres Sukabumi Kota, dipimpin Kasatreskrim, AKP Engkus Kuswaha mengali kuburan jasad anak ketiga dari lima bersaudara ini. Jasad korban yang dikubur sedalam dua meter di areal perkebunan dekat Sungai Cipada yang berlokasi sekitar 1,5 KM dari rumah tersangka itu diperkirakan dikubur lebih dari sepuluh hari oleh suaminya sendiri Herman (21).
Penyidikan sementara, korban dibunuh dengan cara dicekik menggunakan kawat di kebun tersebut. Informasi terbaru yang didapat dari keluarga korban, (alm) Annisa saat dibunuh Herman sedang mengandung delapan bulan. Sedangkan status (alm) Annisa merupakan istri kedua Herman.
Sedangkan awal terungkapnya pembunuhan yang dilakukan Herman, itu setelah ayah korban yakni Lubis, menemukan sejumlah barang bukti seperti sandal dan kerudung milik korban di lokasi pembunuh Annisa tiga hari sebelum jasad korban ditemukan. Selain itu, pengakuan Herman sendiri yang berkali-kali didesak keluarga korban memberitahukan keberadaan Annisa yang sudah menghilang seminggu lebih.
Saat proses penggalian kuburan (alm) Annisa, petugas dibantu warga sempat kesulitan menggali kuburan (alm) Annisa. Ini lantaran cukup banyaknya batu-batuan yang diduga kuat oleh tersangka sengaja untuk menghilangkan jejak.
Begitupun saat jasad (alm) Annisa yang terbungkus karung plastik warna putih dengan kondisi badan terlentang mulai terlihat, sejumlah keluarga korban nampak begitu tegang, bahkan diantara keluarga korban dan warga lain tiba-tiba ada yang berteriak histeris seperti kesurupan.
Cukup jauhnya lokasi tempat dibunuh serta dikuburnya (alm) Annisa, tak menyurutkan rasa penasaran ratusan warga sekitar yang ingin menyaksikan secara langsung jalannya proses penggalian kendati aroma bau menyengat tercium saat jasad korban yang masih menggunakan baju stelan switer warna hitam dan terusan berwarna coklat, diangkat kepermukaan tanah.
Jasad korban terlihat dalam posisi terlentang, karena tubuh korban yang kecil terlihat perut yang membuncit. Oleh petugas jasad korban langsung dimasukan ke kantung jenazah.
Sementara itu, Herman yang berhasil dikonfirmasi di Mapolres Sukabumi Kota, kukuh mengakui kalau tindakannya itu dilatar belakangi karena sudah tidak tahan dengan sikap istri keduanya tersebut. Menurut pengakuan Herman, Annisa kerap merenggek meminta uang lebih, apalagi Annisa kata Herman sering merasa tidak diperlakukan secara adil terkait pembagian nafkah dibanding pemberian nafkah yang diberikan Herman terhadap istri pertamanya.
“Dia (Annisa) suka merasa saya perlakukan tak adil. Ujung-ujungnya dia suka mengancam akan mendatangi rumah istri pertama saya yang tinggal di Kampung Baru Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit, dan ini yang saya takutkan,” aku Herman.
Herman juga bersikukuh kalau pembunuhan terhadap Annisa, itu tidak dilakukan secara berencana. Pembunuhan istri keduanya itu pada Jumat (5/8) lalu tersebut, ia lakukan spontan setelah Annisa dijanjikan bertemu di areal perkebunan dekat Sungai Cipada.
“Waktu itu sekitar pukul 11.00 hari Jumat, saya masih kerja bangunan, tapi dia terus rewel menelepon saya, akhirnya saya janjikan uang sebesar 500 ribu tapi harus bertemu di kebun tempat dia dibunuh,” tandas Herman seraya mengaku menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya.
Herman menceritakan, setelah mengetahui istri sudah tak bernyawa, perasaan kalut sempat dialaminya. Tak mau aksinya diketahui orang, Herman lantas menyembunyikan jasad korban diantara semak belukar di areal kebun. Setelah itu lanjut Herman, ia berinisiatif mengubur jasad korban.”Sebelum dicekik pakai kawat, saya sempat cek-cok sama dia, setelah istri saya tak bernyawa, lalu saya pulang dulu ke rumah untuk mengambil cangkul dan karung untuk mengubur jasad Annisa,” ujarnya.
Sementara Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota AKP Engkus Kuswaha mengatakan, pembunuhan yang dilakukan Herman itu diduga karena buruh bangunan ini kalap karena istrinya keduanya itu rewel meminta uang untuk lebaran sembari dibarenagi ancaman akan mendatangi ke rumah istri pertama Herman.”Dugaan sementara motif pembunuhan karena Herman kesal dan merasa terancam saat korban mengancam akan mendatangi rumah istri pertamanya,” terang Kuswaha.

Tsk. Herman, Pelaku pembunuhan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar